Tulisan ini berasal dari M. Hatta Taliwang, lalu
Bungben Pontianak menulisnya lagi dan memforwardkannya ke aku. Lalu
karena tuisan ini kuanggap sangat penting maka aku posting disini.
Mudah-mudahan dapat menjadi salah satu modal pencerahan cara berpikir
kita.
Merenungkan
Titik Jatuh Kejayaan Bangsa
oleh Bungben Pontinak
pada 01
Oktober 2010 jam 7:01
Hari ini, tanggal 1 Oktober adalah
hari yang bersejarah bagi negara-negara kapitalis dunia. Karena pada hari ini,
45 tahun yang lalu (1965), kedaulatan negeri ini kembali jatuh ke tangan
negara-negara penjajah, setelah terbebas selama 15 tahun (1950 - 1965) melalui
perjuangan panjang anak bangsa selama ratusan tahun lamanya. Pemberontakan G 30
S PKI 45 tahun yang lalu, jelas merupakan sebuah operasi intelejen untuk
menumbangkan sebuah rezim yang anti kolonial (Soekarno dkk).
Jika kita
merayakan tahun 1945 sebagai tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Mestinya
tahun 1965 perlu kita renungi sebagai tahun terjajahnya kembali Indonesia. Kita
memang sudah merdeka secara de jure. Tapi sesungguhnya kita masih terjajah,
terjajah sebagaimana rentang masa beratus tahun lamanya itu.
Seorang
kawan mengirimkann tulisan Hatta Taliwang yang berjudul "DATA DAN FAKTA
NEOLIB SERTA MASALAH INDONESIA". Tulisan di bawah ini aku gak
tahu kadar ilmiah dan kebenarannya. Karena aku menyangsikan kemurnian sumber
pengetahuan yang ada di negeri ini dari kontaminasi kepentingan peguasa global.
Makanya, aku lebih menggunakan feeling dalam menilai sebuah fakta yang
sampai di mejaku. Dan feelingku menyatakan bahwa sebagian besar fakta dalam
tulisan ini lebih banyak benar adanya!
DATA DAN
FAKTA NEOLIB SERTA MASALAH INDONESIA
Oleh:
M.Hatta Taliwang (Koordinator Grup Diskusi 77-78)
1. Di masa Raffles (1811) pemilik
modal swasta hanya boleh menguasai lahan maksimal 45 tahun; di masa Hindia
Belanda (1870) hanya boleh menguasai lahan maksimal selama 75 tahun; dan di
masa Susilo Bambang Yudhoyono (UU 25/2007) pemilik modal diperbolehkan
menguasai lahan selama 95 tahun. Teritorial Indonesia (tanah dan laut) telah
dibagi dalam bentuk KK Migas, KK Pertambangan, HGU Perkebunan, dan HPH Hutan.
Total 175 juta hektar (93% luas daratan Indonesia) milik pemodal
swasta/asing [Sumber: Salamuddin Daeng (SD), Insititut Global Justice (IGJ)]
2. Sebanyak 85% kekayaan migas,
75% kekayaan batubara, 50% lebih kekayaan perkebunan dan hutan dikuasai modal
asing. Hasilnya 90% dikirim dan dinikmati oleh negara-negara maju. Sementara
China tidak mengekspor batubara, Sekarang kita harus bertarung di pasar bebas dagang
dengan China - Asean. Ibarat petinju kelas bulu diadu dengan petinju kelas
berat dunia. Pasti Knock-Out ! Siapa yang melindungi rakyat dan tanah
tumpah-darah kita ini? (Sumber: SD-IGJ)
3. Beberapa tahun terkhir kita
impor 1,6 juta ton gula, 1,8 juta ton kedelai, 1,2 juta ton jagung, 1 juta ton
bungkil makanan ternak, 1,5 juta ton garam, 100 ribu ton kacang tanah, bahkan
pernah mengimpor sebanyak 2 juta ton beras(Sumber : RR). Pastinya ada yang salah
dengan kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Indonesia menyangkut sektor
pertanian. Pasti juga ada agen kapitalis yang bermain di balik penindasan yang
terjadi terhadap para petani Indonesia ini.
4. Penerimaan negara dari mineral
dan batubara (minerba) hanya 3 persen (21 trilyun pada tahun 2006). Padahal
kerusakan lingkungan dan hutan yang terjadi sangat dahsyat dan mengerikan!.
Devisa remittance dari para tenaga kerja Indonesia (TKI) saja bisa mencapai 30
trilyun pada tahun sama [Sumber : Tjatur Sapto Edy-(TSE)]. Jadi kemanakah
larinya hasil emas, tembaga, nikel, perak, batubara, timah, aluminium dan
seterusnya, yang ribuan trilyun itu...?
5. Dari permainan ekspor-impor
minyak mentah, pelaku perburuan rente migas 'terpelihara', dan setiap tahun
negara dirugikan sampai 4 trilyun. Namun menguntungkan 'oknum' tertentu yg
dikenal sebagai MR. TWO DOLLARS dan memiliki hubungan dengan penguasa (Sumber: RR).
Inikah penyebab pansus BBM DPR RI tidak berkutik? Malah mantan ketua pansus yang
gagal itu jadi MENTERI.
6. Disepakati kontrak penjualan
gas (LNG) ke luar negeri dengan harga antara tiga hingga 4 dollar
Amerika/mmbtu. Padahal saat kontrak disepakati harga pasar internasional US$
9/mmbtu (Sumber: TSE). Gas dipersembahkan buat siapa? Siapa yang bermain?
7. Dengan standar buatan
Indonesia orang miskin di negeri ini tahun 2006 berjumlah 39 juta (pendapatan
perhari 5.095,-). Tapi kalau memakai standar Bank Dunia/standar Internasional
US$ 2 per hari, maka orang miskin di Indonesia lebih kurang 144 juta orang
(65%) (Sumber: FB). Lalu apa yang kita banggakan dari pemimpin bangsa ini?
8. Dengan 63 hypermarket, 16
supermarkets di 22 kota (termasuk 29 hypermartket Alfa dan jaringannya di
seluruh Indonesia), maka Carefour Indonesia (komisarisnya jenderal-jenderal)
total menguasai bisnis ritel. Bagaimana nasib jutaan warung-warung kelontong
milik rakyat kecil? Atas nama liberalisme pasar semua digusur? (Sumber :
Penelusuran di internet).
9. Sampai sekarang jumlah mall
dengan konsep one stop shopping di Jakarta sekitar 80an dan akan bertambah tahun
ini menjadi 90an. Sementara pasar tradisional yang dikelola PD Pasar Jaya
tinggal 150an dalam keadaan"babak belur". SIAPAKAH PEMILIK MALL?
Sementara penghuni pasar tradisional mayoritas pribumi yang dengan memelas dan
menjerit pendapatannya terus melorot. Siapa peduli mereka? Persaingan atas nama
ideologi apa ini? Atau penindasan rakyat macam apa ini? (Sumber: Penelusuran
di internet).
10. Sepuluh
tahun kedepan Indonesia akan impor biji gandum lk 10 juta ton(butuh devisa lk 42,5
triliun rupiah). Sekarang masih 5 juta ton/tahun. Itu artinya akan jadi importir
terbesar didunia. Kebijakan pertanian dan pangan yang tidak pro petani/rakyat,
membuat kita tergantung pada impor gandum dari AS, Kanada dan Australia. Budaya
makan mie, roti dll ikut andil (sukses marketing kapitalis juga). Padahal di
Meksiko mampu memproduksi mie dari tepung jagung atau di China Selatan dari
tepung beras. Indonesia sebenarnya mampu membuat yang seperti itu bahkan tepung
sagu melimpah ruah, kalau mau. Tapi bisnis impor gandum dan jual beli terigu
sudah jadi “kerajaan tersendiri” yang dinikmati kapitalis. Tak peduli
kesengsaraan petani Indonesia (Sumber: Penelusuran di internet).
11. Sampai
saaat ini kebutuhan daging sapi nasional sekitar 400 ribu ton (1,8 juta ekor
sapi). Dari jumlah tsb baru bisa dipenuhi lk 65%. kekurangannya diimpor dari AS,
AUSTRALIA, SELANDIA BARU, KANADA, IRLANDIA, BRAZIL. Pemerintah mencanangkan
swasembada daging sapi thn 2014. tapi yang terjadi sejak tahun lalu adalah
serbuan daging sapi impor, sapi siap potong impor, daging sapi beku impor yang
menghantam usaha peternakan rakyat. Tak tergambar bagaimana program untuk
merealisasikan swasembada daging tsb secara gamblang. Tak beda dengan impor
kedele, jagung, kacang tanah, gula dll berujung pada tidak diberdayakannya secara
optimal kemampuan petani/peternak untuk mengisi pasar dalam negeri guna
menghadapi kebiasaan impor yang hanya menguntungkan segelintir pengusaha/
kapitalis. Rezim ini berpihak ke siapa? (Sumber: Penelusuran di internet)
12. Tahun
2008 adalah tahun monumental bagi industri otomotif di Indonesia. Tercatat
penjualan 607.151 unit mobil dan lk 6.000.000 unit sepeda motor. Tentu saja AGEN
TUNGGAL PEMEGANG MERK (ATPM) berpesta, apalagi PRINCIPALnya. Apakah Pemerintah
dan Rakyat Indonesia mendapat manfaat dari pesta tsb ? Ya tentu. Tapi tidak
sebanyak yang diraih bila Indonesia punya merk mobil nasional sendiri lewat
pembelian lisensi seperti yang ditempuh Malaysia, India, China, Iran dan
Korsel. Sudah puluhan tahun gagasan punya merk mobil nasional tapi kandas.
Tommy, Bakri dan Texmaco sdh mencoba tapi kandas. Apakah karena kekuatan
kapitalisme pada industri otomotif Indonesia sedemikian mencengkeram sehingga
kita tak berdaya atau political will yang lemah ? Kenapa Malaysia bisa dengan PROTONnya?
(Sumber: Penelusuran di internet)
13. Penjualan
putus gas Donggi Senoro ke Mitsubishi , menghilangkan potensi perolehan negara
sebesar USD 500.000.000/tahun atau Rp 4,5 triliun (hitungan DR.Kurtubi). Padahal
Pertamina jauh lebih pengalaman dalam membangun dan menjual LNG. Kenapa aset
negara strategis ini dilepas begitu saja? Sementara rakyat harus membeli gas
dengan “harga dunia” yang 5x lebih mahal?
14. Seperti
dalam berbagai bidang Malaysia dulu banyak belajar dari Indonesia trmasuk
Petronas awalnya banyak belajar dari Pertamina.tapi kini aset Petronas 5x lebih
besar dari Pertamina (Sumber: Dr. Kurtubi dan Marwan Batubara). Apakah karena
kehebatan orang Malaysia atau karena Pertamina secara perlahan digrogoti dari
dalam oleh mafia migas/konspirasi kapitalis?
15. Indonesia
disebut TANAH AIR. 175 jt ha TANAH dalam bentuk HPH, HGU, KONTRAK KARYA.
AIR TAWARnya dikuasai 246 perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK). 65% dipasok
oleh perusahaan asing (AQUA DANONE dan ADES COCACOLA). AQUA DANONE milik
Prancis menguras air Indonesia dari 2001 sd 2008 saja lk 32.000.000.000 liter
dengan laba yang dilapor hanya Rp 728 milyar. Pada label disebut dari mata air
pegunungan, padahal dari exploitasi air tanah. Banyak kebohongan pihak AQUA yang
dilansir Marwan Batubara (Tokoh LSM KPK-N), mulai dari volume, pajak, laba hingga
dampaknya. Dan yang paling mengerikan menurut Erwin Ramadhan, ancaman terhadap
ketersediaan air tawar di Indonesia, akan kering dimasa datang? TANAH AIR milik
siapa?
16. Hutang
Luar Negeri Indonesia (Pemerintah dan Swasta) sebesar dua ribu lima
ratus trilyun rupiah (2.500.000.000.000.000) diantaranya dibuat selama
5 th pemerintahan SBY sebesar 300an triliun. Bunga dan cicilan pokok 450
trilyun. Pertumbuhan ekonomi 4 - 6 % per tahun hanya untuk biaya bunga dan
cicilan pokok hutang luar negeri. Sebuah sumber menyebut negara telah bangkrut
secara akuntansi karena hutang lebih besar dari assets. Kekuatan ekonomi bangsa
Indonesia telah terjebak dalam hutang berkepanjangan (debt trap) hingga tak
ada jalan keluar! Kita akan terus hidup bergantung pada hutang. Sementara itu
diduga ada mafia dlm "permainan hutang" ini yg mengambil keuntuangan
dari "selisih bunga pinjaman hutang". Makin banyak pinjaman makin
menguntungkan mafia ini. Oh lintah darat terus menghisap darah rakyat. [Sumber:
SD-IGJ, FUAD BAWAZIER (FB), RIZAL RAMLI (RR)]
17. 40 tahun
lalu pendapatan rakyat Asia Timur rata-rata sebesar US$ 100, bahkan China cuma
US$ 50. Kini Malaysia tumbuh 5 kali lipat lebih besar dari pendapatan Indonesia,
Taiwan (16 kalilipat), Korea (20 kalilipat), China (1,5 kalilipat) dan telah
jadi raksasa ekonomi, politik, dan militer di ASIA (Sumber: RR). Kemana hasil
sumber daya alam kita yang sudah dikuras selama hampir 40 tahun ini? Ya
memperkaya negara Barat, Singapura, ASIA Timur dan tentu saja oknum-oknum KAPITALIS
di INDONESIA.
18. Ekonomi
Indonesia hanya dikendalikan oleh 400-an keluarga yang menguasai ribuan
perusahaan Sejak Orde Baru mereka dapat monopoli kredit murah, perlindungan
tarif, kuota, dan sebagainya. Semua itu karena mereka memberi upeti kepada
penguasa (Sumber: RR). Sementara usaha kecil yang puluhan juta dianiya,
digusur, dan dipinggirkan.
19. Akibat
dari BLBI 1997, maka banyak bank berantakan. Kemudian direkapitalisasi ratusan
trilyun. Bunga rekapitalisasi setiap tahunnya ditanggung oleh rakyat Indonesia
melalui APBN sebesar puluhan trilyun untuk jangka 30 tahun ke depan (Sumber:
FB). Yang menikmati BLBI di antaranya Syamsul Nursalim dkk, ongkang-ongkang
kaki di Singapura (bahkan melalui Ayin tetap menjalin "persahabatan"
dengan PENGUASA Indonesia). Parahnya lagi, sekarang keadaan perbankan 66-70% sudah
dikuasai oleh modal asing (Sumber: SD-IGJ). Sebagian bank yang dikuasai asing
itu menikmati bunga rekapitalisasi yang ditanggung oleh APBN tersebut. Kesimpulannya,
negara Indonesia ini sudah berantakan dalam aspek-aspek mendasarnya (teritori,
keuangan, hutang).
20. Dengan
iming-iming pinjaman US$ 400 juta dari the World Bank,
Undang-Undang Migas harus memuat ayat: Indonesia hanya boleh
menggunakan maksimal 25% hasil produksi gas-nya. Bayangkan, kita
eksportir gas terbesar di Asia, tapi penggunaan gas-nya diatur dari luar.
Akibatnya PT Pupuk Iskandar Muda dan PT Asean Aceh Fertilizer, tutup karena
kekurangan pasokan gas (Sumber : RR). Ini tikus mati di lumbung padi! Bahkan
sekarang harga gas untuk rakyat mau dinaikkan lagi.
21. Dengan
total anggaran belanja 3.660 trilyun (tahun 2005 s/d 2009), selama 1.825 hari
kerja, rezim ini hanya mampu menurunkan jumlah orang miskin dari 36,1 juta
(16,6%) menjadi 32,5 juta (14,15%). Sumber lain malah menyebut terjadi
penambahan jumlah orang miskin. Sementara pengangguran terbuka makin meningkat
dari 7% menjadi lebih-kurang 8,5%. Padahal sebagian rakyatnya sudah rela jadi
"kuli" di ARAB SAUDI, HONGKONG, SINGAPURA, MALAYSIA, KORSEL dll. Mau ke
mana rakyat dan negeri ini dibawa...? (Sumber: Hasil penelusuran di internet)
22. Untuk
pemenangan PEMILU dan PILPRES (selain "PROYEK CENTURY"), demi
bertahannya rezim 'anak manis' ini, maka majikan dari luar memberi bantuan
pinjaman sekitar 50 trilyun untuk mengambil hati orang desa, masyarakat
miskin, dan pegawai negeri (PNPM, BLT, GAJI ke-13, JAMKEMAS, KUR, RASKIN,
dll) (Sumber : SD-IGJ). Utang makin bertambah demi citra rezim di mata rakyat
'bodoh'. Ditambah lagi dengan UTANG, untuk kesejahteraan pegawai DEPKEU atas
nama REFORMASI BIROKRASI, sebesar hampir 15 trilyun, yang menghasilkan GAYUS
MARKUS. Alamak..... makin sempurna kejahatan rezim ini!
23. Dugaan
kekayaan negara yang hilang sia-sia: 1>. Dengan memakai asumsi Prof.
Soemitro 30% bocor, maka kalau APBN 2007 sebesar 750 trilyun, maka bocornya
lebih kurang 250 trilyun. 2>. Penyelundupan kayu/pencurian hasil laut,
pasir, dan lain-lain 100 trilyun. 3>. Potensi pajak yang tidak masuk kas
negara tahun 2002 (menurut Kwik Kian Gie) sekitar 240 trilyun kalau sekarang
misalnya dua kali lipat, maka angkanya berkisar 500 trilyun. 4>. Subsidi ke
bank yang sakit menurut Kwik 40 trilyun tahun 2002. Maka secara kasar potensi
pendapatan negara yang hilang sia-sia totalnya 890 trilyun. Itulah salah satu
sebab rakyat tetap miskin, segelintir orang mahakaya, dan negara tertentu
kecipratan menjadi kaya.
24. Tahun
2005 BPK menemukan 900 rekening gelap senilai 22,4 trilyun milik 18 instansi pemerintah.
Pada waktu itu ada 43 instansi yang belum diaudit (Sumber : FB). Jadi masih
banyak uang negara yang gelap yang belum dimanfaatkan. Kenapa mesti menghutang
untuk memberi rakyat raskin dan BLT? Kenapa jalan-jalan raya di tengah kota
banyak yang bolong-bolong? Kenapa begitu banyak orang yang mengemis di
pinggir-pinggir jalan?
25. Tahun
2003 BUMN Indosat dijual ke TEMASEK SINGAPURA dengan harga 5 triliun. Selama lk
5 tahun TEMASEK telah meraup keuntungan lk 5 triliun laba dari bisnis
telekomunikasi tsb. Artinya secara kasar modal sudah kembali. Tahun 2008
TEMASEK menjual Indosat ke QATAR TELECOM senilai 16 triliun. Itu keuntungan
mutlak hanya dalam 5 tahun dari perusahaan Singapura. Siapa yang pintar dan
siapa yang “pura-pura bodoh”? Ini salah satu dosa rezim neolib yang tak akan
dilupakan rakyat.(Sumber : Penelusuran di internet).
26. Menurut
BPK ; “kerugian negara akibat ilegal logging 83 milyar/hari atau 30,3
triliun/tahun. ¾ hutan alam telah musnah. Setahun hilang seluas negara Swiss.
Belum termasuk kerugian ekologis (banjir, longsor, kekeringan, hilangnya satwa, gas
rumah kaca)”. Apa hubungannya dengan RRC atau Malaysia yang jadi juara export
kayu lapis di dunia yang dulu dijuarai Indonesia?
27. Menurut
ER Hardjapamekas, tahun 2008 , 36 Kepala Daerah diduga korupsi. Tiga tahun
terakhir nilai yang dikorupsi lk 1.600 milyar. Sejak reformasi lk 1.000 anggota
DPRD terlibat korupsi bernilai lk 200 milyar. Ini yang terungkap... cuma puncak
gunung es...
28. Meskipun
Cina menerapkan hukuman berat terhadap koruptor sampai 4800 pejabat negara
dieksekusi didepan regu tembak tahun 2007, namun tahun 2009 pejabat terbukti
korupsi meningkat 2,5% menjadi 106.000. Ini yang diduga menyebabkan peningkatan
jumlah yang dieksekusi mati antara 8.000an sampai 10.000an (BATAVIASE.CO.ID 05
APRIL 2010). Indonesia yang “hanya memenjarakan dengan hukuman relatif ringan”
(tak ada yang dieksekusi) lk 500an pejabat sejak 5 tahun terakhir, tentu tak
mempunyai efek jera.
29. Salah
satu dampak buruk skandal CENTURY, pegawai rendahan tahu para BOS melakukan
korupsi besar tapi tak ada tindakan hukum/politik. Akibatnya mereka yang
rendahan merajalela melakukan koropsi seperti cerita pak SAPARI sbb:"
TENDER 800 JT. KETIKA MENANG LANGSUNG DIPOTONG 300 JT. PADA SAAT PELAKSANAAN
RIELNYA CUMA SISA 250 JT. BERARTI PROYEK DIKERJAKAN DENGAN NILAI CUMA 30% ALIAS
KORUPSI 70% (Sumber: Sapari, kontraktor, Jakarta - Editorial Metro TV, 10
Agustus 2010 pk. 07.30). Ini permainan orang bawah. Tak merasa ada beban. Mereka
makin merasa ada pembenaran dari skandal Century.
30. Dalam kasus
bencana Teluk Mexico Presiden Obama berhasil mendaptkan komitmen ganti rugi
dari Biyond Petrolium (BP) sebesar USD 20 M. Dalam kasus Lapindo yang oleh
Rahmat Witoelar (mantan Menneg KLH) disebut BUKAN BENCANA ALAM, malah
pemerintah melalui APBN (DARI PAJAK RAKYAT!) harus menanggung beban Lapindo
sebesar Rp 7,2 triliun dari 2010 sd 2014 (Sumber: Marwan Batubara). Lebih besar
dari uang Century yang dirampok.
31. Presiden AS
Richard Nixon menginginkan kekayaan alam Indonesia diperas sampai kering.
Indonesia ibarat real-estate terbesar didunia yang tak boleh jatuh ke tangan Uni Soviet atau China (Charlie Illingworth, seperti dikutip B. Shambazy dalam buku
John Perkins" Membongkar Kejahatan Jaringan Internasional). Bagaimana
realita Indonesia setelah 40 tahun "pesan Nixon"? Minyak , gas,
emas, batubara, tembaga dll hampir kering dijarah. Ditambah dengan jeratan utang
menggunung. Apakah para agen Nixon belum kenyang dan belum tobat?
32. "Aku
akan bekerja membangkrutkan negara negara yang menerima pinjaman sehingga
negara negara itu selamanya akan terjerat utang . setelah itu mereka akan jadi
sasaran empuk kepentingan kami (USA), berkait dengan ;pangkalan militer,hak
suara di PBB,akes ke minyak bumi atau sumberdaya alam lainnya". (John
Perkins : "CONFESSION OF AN ECONOMIC HIT MAN")
33. Di barat
kita bermasalah dengan Malaysia, di timur (NTT) ada masalah dengan tumpahan
minyak (ledakan sumur) blok Montara milik PT TEP (Australia/Thailand). Tumpahan ini
telah merugikan secara sosial ekonomi dan lingkungan Indonesia. Menurut
Gubernur NTT nilai kerugian akan berakumulasi antara 2,5 sd 3 triliun mencakup
20.358 KK nelayan. Sikap Pemerintah RI terhadap Australia/Thailand sangat
lambat. Padahal kasus ini sudah lebih setahun (lebih dulu dari kasus Teluk Mexico
yang diselesaikan cuma 2 bulan oleh Obama). Pemerintah RI malah telah keluarkan biaya
penanggulangan sekitar Rp 900 juta. Penanganan dan klaim sangat
lambat. Bagaimana kedaulatan kita? Akan diselesaikan diam-diam?
34. PETRONAS
menguasai 1 juta ha PSC MIGAS dan 400 ribu ha (ada yang menyebut 2juta ha)
lahan sawit di Indonesia dikuasai Malaysia. Kedua bisnis tsb seluruhnya seluas
3x pulau Lombok (sumber: SD-IGJ). Investasi senilai USD 1,2 M, 2 JUTA TKI dll
seharusnya menjadi alat penekan Pemerintah RI dalam rangka perundingan perbatasan
dengan Malaysia. Tak ada perundingan yang sukses tanpa pressure. Tak ada
diplomasi santun dengan tetangga yang kurang ajar.
35. Amerika
Serikat adalah negara brandal (rogue state) terbesar di muka bumi. Ia
mensponsori kudeta a.l. di Indonesia (1965) dan bahkan dengan dukungan
institusi keuangannya/DEPKEUnya juga IMF , menimbulkan aksi devaluasi kejam
terhadap aset-aset di Asia Timur/Tenggara termasuk Indonesia (1997) yang
menciptakan pengangguran massal dan menihilkan seluruh kemajuan yang telah
dicapai selama bertahun tahun di Asia Timur/Tenggara termasuk di
Indonesia (lihat NEO IMPERIALISME karya DAVID HARVEY hal 44 dst). Mungkinkah
peristiwa tsb berulang lagi di Indonesia dalam pola yang lebih kreatif?
36. Indonesia
adalah eksportir sawit terbesar di dunia. Namun sebagian besar kebun sawit
adalah pengusaha Malaysia. Pabrik olahan sawitnya dibangun di Malaysia dan
Singapura. Padahal sawit mempunyai 38 produk turunan (bahkan ada yang menyebut
100an lebih). Indonesia tdk mendapat nilai tambah dari sawit. Justru yang
terjadi paradox/ketimpangan besar antara pengusaha dengan rakyat yang hidup di
sekitar perkebunan (A. Prasetyantoko, FTW, Agustus 2010). Di Malaysia TKI diexploitasi
sebagai "budak" (ada 50ribuan anak anak TKI yang tidak sekolah di
Sabah), di Tanah air sendiri malah jadi kuli di kebun orang Malaysia. TRAGIS DAN
IRONIS!
37. Sejak
1998 sd 2009 lebih kurang 474 UU telah disahkan. Yang paling menyedihkan adalah
UU bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam. Ciri umum UU tsb adalah: (1).Hilangnya
campur tangan negara dalam perekonomian dan diserahkan pada mekanisme pasar. (2).Penyerahan kekuasaan pada modal besar/asing dalam rangka ekspansi dan
eksploitasi sumber daya alam di Indonesia. (3).Perlakuan diskriminatif terhadap
mayoritas usaha rakyat (Sumber : IGJ - April 2010). Tidak heran karena biaya
amandemen UUD 45 dan pembuatan UU dibiayai UNDP, NDI, BANK DUNIA, ADB, USAID total
$ US 740 juta ( Sumber : PETISI 28). Makin melapangkan jalan nekolim menguasai
ekonomi Indonesia.
38. Menko
Perekonomian menargetkan investasi mencapai 3.100 triliun sampai 2014 (Sumber
:SIB 25/6/2010). Padahal dalam 15 tahun terakhir investasi asing tidak mencapai
1.000 triliun atau cuma sekitar USD 76.469 M (Sumber : SD-IGJ). Dengan investasi
dibawah 1.000 triliun saja pihak asing sudah menguasai lk 75% sumber kekayaan
alam, sumber keuangan/perbankan dan aktifitas perdagangan di Indonesia. Bila
target tsb terwujud ditambah UU yang pro asing/kapitalis serta sikap
"kurang nasionalis" para politisi/penguasa, maka bukankah sama dengan
kita menyerahkan bangsa dan rakyat (kedaulatan kita) bulat-bulat ke kaum imperialis?
39. Hutang
perkepala rakyat Indonesia meningkat selama pemerintahan SBY. Dari 5,8 juta
(2004) menjadi 7,7 juta (2009). Jumlah hutang meningkat 31% dalam 5 tahun
terakhir. PENINGKATAN TERBESAR SEPANJANG SEJARAH (Sumber: Tim Indonesia
Bangkit). Cicilan pokok plus bunga yang dibayar dalam 6 tahun terakhir adalah
877,633 triliun (Sumber : SD-IGJ, Agsts 2010). Lebih besar dari APBN 2007. Melebihi
seluruh pendapatan dari pajak setahun. Membangun atau menggali lubang...?
40. Indonesia
akan benar-benar jadi NEGARA GAGAL? Menurut Rotberg (2002) gejala negara gagal
adalah: (1).Keamanan rakyat tak bisa dijaga (2).Konflik agama/etnis tak usai (3).Korupsi
merajalela (4).Legitimasi negara menipis (5).Pusat tak berdaya hadapi masalah dalam
negeri. (6).Rawan terhadap tekanan luar negeri (7).dll. Dalam bukunya COLLAPSE
(2005) PROF JARED DIAMOND (UCLA), Indonesia diramalkan akan jadi NEGARA
GAGAL, seperti SOMALIA, ETIOPIA, RWANDA dll.
AYO BANGKIT BERSAMA. SELAMATKAN
INDONESIA! JANGAN SIBUK SELAMATKAN DIRI MASING-MASING DONG !
41. Tahun
1984 ekspor Indonesia US$ 4 MILYAR, CHINA hanya US$ 3 milyar. Dua puluh tahun
kemudian Indonesia US$ 70 MILYAR, CHINA US$ 700 milyar. Dalam bidang pembangunan
jalan tol Indonesia memulai lebih awal 10 tahun dari Malaysia dan 12 tahun dari
China. Sekarang panjang tol Malaysia lk 6.000 km dan China lk 90.000 km.
Sementara Indonesia cuma 630 km (Sumber: JEFFREY SACH). Sekedar indikator betapa
tertinggalnya kita.
42. Dari 1,3
milyar penduduk China ada 70 juta anggota Partai Komunis yang didoktrin utk
berbuat terbaik untuk rakyat/negaranya. Mereka adalah tim yang 24 jam nonstop
memikirkan kemana negaranya akan dibawa. (Sumber : Mayjen Purn. Sudrajat, mantan
Dubes di China). Rahasia kemajuan China lainnya: Sangat kuat menjaga
persatuan dan stabilitas keamanan (ala Soeharto?). Falsafah: “mewujudkan dunia
benar-benar surga”. Menegakkan hukum konsisten (sdh lk 10.000 koruptor dieksekusi!), dll. Benar sabda Nabi Muhammad SAW, kejarlah ilmu sampai ke negeri China.
43. Dana
pemilu, pilpres dan pemilukada tahun 2009 diperkirakan sekitar 50 triliun (Sumber: Dradjad Wibowo, MI.Com 14/3/09). Lk 5% APBN. Demokrasi mahal. Yang terjadi
adalah “demokrasi criminal/crime democracy” (istilah Rizal Ramli). KRIMINAL
PROSESNYA (sebagian beli suara, manipulasi, skandal Century, IT dan DPT, kolusi
dan nepotisme nomor urut caleg, dll). KRIMINAL OUTPUTNYA (“sekongkol” atur
anggaran, contoh anggaran perjalanan 19,5 triliun, tidak serius tuntaskan
skandal Century, kasus pemilihan Gubernur BI, dll). Harus segera dibangun demokrasi
yang bermartabat. Anggaran partai harus dari Negara supaya akuntabel dan tidak
dibajak oleh kapitalis/ corporatokrasi, lahir politisi yang akuntabel, bermutu,
berintegritas. UU Pemilu/Parpol/Parlemen(MD3) harus dirubah dan spiritnya
membuka ruang bagi tumbuhnya demokrasi yang sehat.
Outpun lain dari demokrasi kriminal adalah KADER BANGSA TERBAIK (jujur, trackrecord bagus, cerdas, berintegritas) TERELIMINASI/ TERGUSUR dari proses recruitment politik dan birokrasi,sehingga tidak dapat tampil jadi PEMIMPIN BANGSA (hanya karena tak cukup uang/sponsor/tak punya power cantolan atau memang mereka menolak bermain uang/memakai sponsor/cantolan).
Yang EKSIS adalah sebagian mereka yang mau bermain dalam system demokrasi kriminal (dan karena itu tak heran bila lembaga politik bahkan birokrasi banyak dihuni “bukan kader bangsa terbaik” dan karena itu tak punya visi serta komitmen membangun bangsa dengan sungguh-sungguh dan benar). Sistem demokrasi yang benar dan sehat SEMESTINYA melahirkan KADER BANGSA TERBAIK PADA POSISI TERBAIK dan itu menjadi prasyarat menuju kejayaan sebuah bangsa.
Outpun lain dari demokrasi kriminal adalah KADER BANGSA TERBAIK (jujur, trackrecord bagus, cerdas, berintegritas) TERELIMINASI/ TERGUSUR dari proses recruitment politik dan birokrasi,sehingga tidak dapat tampil jadi PEMIMPIN BANGSA (hanya karena tak cukup uang/sponsor/tak punya power cantolan atau memang mereka menolak bermain uang/memakai sponsor/cantolan).
Yang EKSIS adalah sebagian mereka yang mau bermain dalam system demokrasi kriminal (dan karena itu tak heran bila lembaga politik bahkan birokrasi banyak dihuni “bukan kader bangsa terbaik” dan karena itu tak punya visi serta komitmen membangun bangsa dengan sungguh-sungguh dan benar). Sistem demokrasi yang benar dan sehat SEMESTINYA melahirkan KADER BANGSA TERBAIK PADA POSISI TERBAIK dan itu menjadi prasyarat menuju kejayaan sebuah bangsa.
44. Luas rata-rata lahan petani Karawang 0,33 ha dengan nilai pendapatan rata-rata perbulan
lebih kurang Rp 700 ribu (Rp 23 ribu perhari). Angka “hidup layak minimal” di
Karawang Rp 1,2 jt/bulan, sementara upah minimum 2010 adalah Rp 1,1
juta/bln (Kompas 25/9/10). Petani Karawang adalah PAHLAWAN yang menyuplai beras
utk warga dan elit-elit Jakarta. Tapi siapa yang peduli dengan mereka? BENARKAH
mereka tersentuh pembangunan? Bagaimana mereka menyekolahkan anak? Berobat kalau
sakit? Sawah tergenang banjir? Semoga saat kita menyuap NASI kita ingat dan
doakan Petani Karawang dan semua Petani Indonesia.
45. Ada lebih
kurang 30juta rakyat Indonesia tidak punya rumah (Sumber: Prof. DR. Didik Rachbini).
Lebih besar dari seluruh penduduk Malaysia. Di zaman Orba ada rumus pembangunan
rumah 1,3,6 (tiap bangun 1 rumah mewah ada kewajiban bangun 3 rumah menengah
dan 6 rumah sederhana). Kekuatan lobby kapitalis membuat rumus tsb redup. Yang
muncul adalah wanita-wanita cantik di layar kaca berceloteh tentang rumah idaman.
Jutaan rakyat kecil di gang-gang kumuh menonton kemolekan “agen kapitalis” tsb
sembari merenung tentang harga apartemen yang “cuma satu koma empat milyar”.
Para purnawirawan risau dengan nasib rumah yang dihuninya. Benarkah Negara
menyejahterakan rakyatnya? TANAH dan BANGUNAN untuk siapa?
46. BERSAMBUNG
..............
Jakarta,
29 September 2010
Keterangan: Sumber data tulisan ini adalah hasil olahan kami dari berbagai sumber dan dari
tulisan-tulisan: Rizal Ramli (RR), Salamuddin Daeng (SD), Tjatur Sapto Edi
(TSE), Fuad Bawazier (FB), Kwik Kian Gie
(KKG), Dr. Kurtubi, Marwan Batubara, Didik Rachbini, Dradjad Wibowo,
Kompas, dll