Tuesday, May 22, 2012

Jejak Luka Belahan Jiwa


Jejak Luka Belahan Jiwa

Mencintaimu adalah mencintai belahan jiwa
Yang dulu tak pernah ada
Dan kini nyata

Kau nyata...

Tahukah kau ?
betapa semesta penuh dengan namamu...
terkunci mati dan aku disitu

Tetapi, wahai kekasih!
ternyata luka itu masih membekas
tak pernah hilang dari putih jiwamu
Aduuuh, terasa tercerabut sebuah rusukku
aku termangu
terdiam dalam bisu

Tahukah kau, kekasih belahan jiwa?
Seberapa jauhpun aku berjalan
Mengikuti jejak cintamu
Dan mencoba membasuh luka-luka itu
Dengan segenap rasaku
Apakah akan ada artinya?
Apakah akan sangat berarti?

Padahal aku ada disini
Hadir dalam kesalahan ruang dan waktu
Mencoba mengemis ceceran cinta dan kasihmu
Yang mungkin masih tersisa

Mungkinkah aku berada disitu
Sedikit saja... diceruk hatimu yang paling sunyi
Tanpa ragu dan tanpa ragu???


Singkawang, 21 Juli 2011
Hampir Subuh, 03.07 Wib
Sang Penyair Buta
(benar-benar buta?)



No comments:

Post a Comment