Segalanya telah terpatri disini.... Apa yang membuatmu pernah ragu?
Cinta Sang Penyair Buta
Sang penyair buta...
Selalu melangkahkan kaki demi jejak
berkicau dengan bahasa angin
mendengar dalam bahasa daun-daun
melambai dalam gerak awan
merangkak dalam aliran air
berenang dan tenggelam
Penyair buta...
mencoba melihat dengan mata hati
menyentuh dengan rasa
Penyair buta itu...
Memahami hiruk pikuk dunia
Memahami dengan tulus angkara
Tapi dia lebih suka membicarakan
matahari
Memaknai lembut badai topan kehidupan
Karenanya ia lebih suka membicarakan
bulan
Dan membiarkan burung-burung lewat di
padang rumputnya
Membiarkan mata air menghapus air mata
Kini penyair buta itu sedang
memenjarakan diri
Setelah menemukan warna yang telah
lama hilang dari inderanya
Dan mencintai walau selalu gagap
Jakarta, 6 Juli 2011
Buat warna yang pernah membutakanku....
|
Tidak semua kata-kata yang ada dapat mewakili kata hati. Terkadang sulit sekali menyampaikan isi hati yang sebenarnya dengan kata-kata biasa. Isi hati terkadang hanya dapat terwakili oleh olahan kata-kata dan itu menjadi kata-kata yang tidak biasa. Mungkin itulah sastra.
Tuesday, May 22, 2012
Cinta Sang Penyair Buta
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment